Information
Technology Service Management (ITSM)
ITIL
Version 3 & 4 Comparison
Information Technology Service
Management (ITSM) adalah implementasi dan manajemen layanan
teknologi informasi sehingga sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis. Bisnis
di sini dapat berupa instansi, perusahaan, maupun lembaga. Menurut ITSM Forum tahun 2002, ITSM mempunyai tujuan “Providers of IT services can no longer
afford to focus on technology and their internal organization, they now
have to consider the quality of the services they provide and focus on the
relationship with customers.”
Berdasarkan tujuan tersebut IT Service Management (ITSM) berarti
suatu metode pengelolaan aktivitas teknologi informasi yang fokus memberikan
layanan prima kepada para pengguna/pelanggannya.
Tujuan utama ITSM adalah menyelaraskan layanan IT dengan kebutuhan pengguna, memperbaiki kualitas layanan TI, dan mengefektifkan penggunaan biaya untuk pengelolaan TI.
Penerapan ITSM dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Proses-proses yang ada di dalam ITSM, antara lain:
Tujuan utama ITSM adalah menyelaraskan layanan IT dengan kebutuhan pengguna, memperbaiki kualitas layanan TI, dan mengefektifkan penggunaan biaya untuk pengelolaan TI.
Penerapan ITSM dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Proses-proses yang ada di dalam ITSM, antara lain:
1.
Incident
Management;
2.
Problem
Management;
3.
Change
Management.
ITSM
mempunyai 4 atribut atau perspektif yang harus diperhatikan, antara lain
sebagai berikut:
- Partners/Suppliers – Perspektif partners/suppliers memperhitungkan pentingnya partner atau mitra, pihak ketiga, atau vendor dan hubungan dengan supplier/pemasok eksternal demi membangun kontribusi yang positif pada layanan. Di dalam ITSM, pemilihan partner yang baik adalah sebuah mandatory yang wajib dilakukan. Apalagi jika IT yang dibagun sendiri adalah IT dengan basis luas dan kompleks. Kerjasama dengan pihak lain mutlak dilakukan baik dalam kesedian perangkat, kesediaan SLA, maupun disposal perangkat.
- People – Perspektif people berkaitan dengan bagaimana mengelola sumber daya manusia seperti staf TI, pelanggan, dan stakeholder lainnya guna memenuhi kebutuhan layanan IT. Meskipun IT identik dengan otomasisasi, namun kebutuhan operator untuk melakukan maintenance sistem IT masih sangat penting untuk dilakukan.
- Product/Technology – Perspektif product/technology fokus pada memperhitungkan teknologi yang digunakan, perangkat keras & perangkat lunak, anggaran dan infrastruktur layanan IT. Pemilihan teknologi dan produk haruslah tepat guna. Tidak terlalu berlebihan dan tidak terlalu minimalis. Karena produk yang digunakan terlalu berlebihan biasa akan berakibat pada membengkaknya anggaran. Sementara produk atau teknologi yang minimalis akan berakibat pada besarnya resiko kegagalan proses bisnis. Contoh sederhananya adalah, jika sebuah perusahaan menginginkan sebuah software pengolah kata yang sederhana tanpa perlu tambahan pengolahan data yang lebih. Maka cukup lakukan pembelian Microsoft Office versi standar.
- Process – Perspektif process berkaitan dengan menjaga proses layanan agar dapat disampaikan kepada pengguna sesuai dengan aliran proses yang telah direncanakan sehingga dapat memuaskan pelanggan.
Pada implementasinya, ITSM dapat
menggunakan beberapa framework yang
ada. Framework-framework tersebut memiliki
beberapa kekurangan dan kelebihan masing-masing. Beberapa framework yang umum antara lain: ITIL (Information Technology Information Library), OpenSDLC.org, CoPr
atau copper, MOF 4, dan FITS.
Namun secara umum, ITIL adalah salah satu framework
yang paling sering dipakai karena fleksibilitas dan kejelasan proses yang ada
di dalamnya.
ITIL
(Information Technology Infrastructure Library)
adalah kerangka kerja atau kumpulan best
practices pada area manajemen layanan TI atau IT Service Management (ITSM). ITIL
pertama dikeluarkan oleh OGC (Office Government of Commerce) Inggris.
Walaupun sudah lahir sejak 1980-an, tapi ia baru banyak digunakan secara luas
pada era 1990-an ketika dirilis ITIL versi 2. Rilis ITIL versi kedua ini
menjelaskan ITSM dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu:
(1) Service
Delivery
(2) Service Support
Kelompok Service Delivery menjelaskan
proses-proses yang dibutuhkan dalam persiapan layanan-layanan TI, sedangkan
kelompok Service Support menjelaskan
proses-proses dan fungsi yang dibutuhkan dalam memberikan dukungan ketika
layanan-layanan TI sudah digelar. Total terdapat 10 proses dan 1 fungsi yang
dijelaskan dalam kedua kelompok proses tersebut.
Penggunaan ITIL pun semakin meluas sampai
kemudian pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan rilis ketiga dari ITIL yang membuat
perubahan cukup signifikan dari rilis sebelumnya. Pada ITIL versi 3 ini
menjelaskan manajemen layanan TI (ITSM)
dalam format sebuah siklus yang terdapat dalam pengelolaan layanan TI. Rilis
ketiga dari ITIL ini terdiri atas 5 bagian yang merupakan siklus pengelolaan
layanan TI sebuah organisasi pada umumnya, yaitu:
(1) Service
Strategy;
(2) Service
Design;
(3) Service
Transition;
(4) Service
Operation; dan
(5) Continual
Service Improvement.
Sejak
tahun 2007 itu ITIL versi 3 digunakan lebih luas lagi hingga kini. Belum ada
perubahan yang cukup signifikan pada kumpulan best practices ITSM terpopuler di dunia tersebut. Kecuali pada 2011
yang lalu ketika pemerintah Inggris merilis update
yang dapat dikatakan bersifat minor. Pada ITIL v3 update 2011 ini dirilis beberapa petunjuk tambahan dengan
definisi-definisi proses secara formal yang sebelumnya belum terlalu jelas
didefinisikan. Selain terdapat beberapa koreksi atas hal-hal yang dianggap
kurang tepat atau inkonsisten. Jadi, ITIL versi 3 rilis 2007 diupdate dengan ITIL versi 3 rilis 2011
sekedar untuk perbaikan dan penyempurnaan yang bersifat minor belaka.
Pada kuartal 1 tahun 2019 ini diluncurkan ITIL versi 4 yang melakukan
perombakan signifikan terhadap kerangka kerja ITSM yang paling banyak digunakan
di dunia ini.
ITIL Framework Version 4
Pada versi barunya ini ITIL tetap akan
fokus pada penerapan tata kelola yang baik, kehandalan, stabilitas, keamanan
dan hal terkait layanan TI lainnya. Prinsip-prinsip tersebut tetap akan dibawa
pada versi terbarunya ini. Perubahan signifikan dari ITIL versi 4 ini adalah
bagaimana fokusnya untuk meningkatkan adaptabilitas dan fleksibilitas dalam
manajemen layanan TI (ITSM). Bagaimana organisasi dapat mengintegrasikan
seluruh sumber dayanya, berkolaborasi, berkomunikasi untuk menghasilkan nilai
terbaik bagi organisasi. ITIL versi 4 ini juga mengadopsi dan mengitegrasikan
praktik-praktik baru seperti Agile dan DevOps dalam kerangka kerja barunya
ini.
ITIL 4 memberikan panduan yang dibutuhkan
organisasi untuk mengatasi tantangan manajemen layanan baru dan memanfaatkan
potensi teknologi modern. Hal ini dirancang untuk memastikan sistem yang
fleksibel, terkoordinasi dan terintegrasi untuk tata kelola yang efektif dan
manajemen layanan yang memungkinkan IT (IT-enabled
services). Pembaruan ini akan fokus pada tiga bidang utama yang meliputi:
· Prinsip-prinsip
inti manajemen layanan berkualitas
· Panduan
praktis tentang cara menggunakan ITIL
· Bagaimana
ITIL dapat digunakan bersama dengan DevOps,
Agile dan Lean
Komponen utama kerangka kerja ITIL 4
adalah Sistem Nilai Layanan (Service
Value System – SVS) dan model Empat Dimensi. Sistem nilai layanan (SVS)
menunjukkan bagaimana berbagai komponen dan aktivitas organisasi bekerja
bersama untuk memfasilitasi penciptaan nilai melalui layanan yang didukung IT.
Hal ini dapat dikombinasikan dengan cara yang fleksibel yang membutuhkan
integrasi dan koordinasi untuk menjaga organisasi konsisten. SVS memfasilitasi
integrasi dan koordinasi ini dan memberikan arah yang kuat, terpadu, dan
terfokus pada nilai bagi organisasi.
ITIL
4 juga menguraikan empat dimensi manajemen layanan, dari mana setiap komponen
SVS harus dipertimbangkan. Keempat dimensi tersebut adalah:
- Organizations
and people.
- Information
and technology.
- Partners
and suppliers.
- Value
streams and processes.
ITIL 4 akan membantu bisnis menavigasi era
teknologi baru, umumnya dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0. Kecepatan
terobosan saat ini mengganggu hampir setiap industri dalam skala global.
Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan munculnya teknologi di berbagai bidang
termasuk robotika, kecerdasan buatan, nanoteknologi, komputasi kuantum,
bioteknologi, Internet of Things (IoT),
pencetakan 3D, kendaraan otonom dan sebagainya.
ITIL 4 akan memberikan dasar yang praktis
dan fleksibel untuk mendukung organisasi dalam perjalanan mereka ke dunia baru
transformasi digital dengan membantu mereka menyelaraskan sumber daya manusia,
digital, dan fisik mereka untuk bersaing dalam lanskap kompleks modern dan
mengadopsi teknologi yang muncul ini ke dalam operasi TI mereka. Konteks ITIL,
dengan rilis ITIL 4 sekarang jauh lebih besar, dengan penekanan pada dunia
bisnis dan teknologi, cara kerjanya hari ini, dan bagaimana itu akan bekerja di
masa depan dengan Agile, DevOps, dan
transformasi digital. ITIL 4 akan menekankan pentingnya kolaborasi,
transparansi, otomatisasi jika memungkinkan, dan bekerja secara holistik. ITIL
4 mempertahankan banyak elemen inti yang menjadikan ITIL sangat berharga bagi
individu dan organisasi saat ini.
ITIL 4 adalah praktik terbaik yang
mendukung organisasi dalam menavigasi perubahan yang sedang berlangsung saat
ini. ITIL 4 adalah iterasi berikutnya yang menggabungkan semua hal terbaik dari
ITIL seperti yang dikenal saat ini dan memperluas operasi TI dan layanan ke
tingkat yang baru dan mendukung delivery
yang lebih cepat, berkualitas, dan berorientasi nilai bagi organisasi.
No comments:
Post a Comment